Jumat, 22 Januari 2010

Perusahaan di Indonesia yang Menggunakan ERP System






  1. Ace Indoritel Perkakas
  2. Ace Hardware Indonesia
  3. Adira Sarana Armada
  4. Airfast Indonesia
  5. Akari Indonesia
  6. Akzo Nobel Indonesia
  7. Alpharma
  8. Amoco Mitsui Indonesia
  9. Anak Jaya Bapak Sejahtera
  10. Aneka Gas Industri
  11. Aneka Kimia Raya
  12. Aneka Tambang Tbk.
  13. Anta Tirta Kirana
  14. Anugrah Argon Medica
  15. Anugrah Pharmindo Lestari
  16. Apac Citra Centertex Tbk.
  17. Apac Inti Corpora
  18. Aqua Golden Missisipi Tbk.
  19. Aquaproof
  20. Areva / Alstom
  21. Arisa Mandiri Pratama
  22. Artolite Indah Mediatama
  23. Arun NGL
  24. Asahimas Chemical
  25. Asahimas Flat Glass Tbk.
  26. Asia Pulp and Paper Ind.
  27. Astari Niagara Internasional
  28. Astra Agro Lestari Tbk.
  29. Astra Daihatsu Motor
  30. Astra Graphia Tbk.
  31. Astra Honda Motor
  32. Astra International Tbk.
  33. Astra Otopart Tbk.
  34. Astra Sales Operation
  35. Astra Sedaya Finance
  36. Asuransi Allianz Utama Indonesia
  37. Asuransi Astra Buana
  38. Asuransi Jasa Tania Tbk.
  39. Asuransi Wahana Tata
  40. Ateja Tritunggal Corporation
  41. Austindo Group
  42. Auto Serasi Raya
  43. Avery Dennison
  44. Bank Bali
  45. Bank BRI Tbk.
  46. Bank Commonwealth
  47. Bank Internasional Indonesia
  48. Barito Pacific Timber Tbk.
  49. BAT Indonesia Tbk.
  50. Belfoods Indonesia
  51. Bentoel International Tbk.
  52. Betts Indonesia
  53. BHP Coated Steel
  54. Bimantara Citra Tbk.
  55. Bukaka Singtel Int.
  56. Bukit Muria Jaya
  57. Cahaya Sakti Multi Intraco
  58. Campina
  59. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
  60. Chevron
  61. Chuhatsu Indonesia
  62. Clariant Indonesia
  63. Combiphar
  64. Conoco Indonesia
  65. CSM Corporatama
  66. Cussons Indonesia
  67. DaimlerChrysler Indonesia
  68. Damen Shipyard Singapore
  69. Danapaints
  70. Delta Jakarta
  71. Dexa Medica
  72. Dharma Polimental
  73. DKSH
  74. Domusindo
  75. Dos Ni Roha
  76. Dynamitra Tarra
  77. Dynaplast Tbk.
  78. Ecco Indonesia
  79. Effem Indonesia
  80. Eisai Indonesia
  81. Eka Dharma Jaya Sakti
  82. Ekamant
  83. Energizer Battery
  84. Enseval Megatrading
  85. Epsindo
  86. Erha Dermatology Group
  87. Essar Dhananjaya
  88. Eurindo Combined
  89. Exelcomindo Pratama Tbk.
  90. Federal International Finance
  91. Federal Motor
  92. Ferron Par Pharmaceutical
  93. Firmenich Indonesia
  94. Fuchs Indonesia
  95. Garuda Indonesia
  96. Gaya Motor
  97. General Motor Indonesia
  98. Geo Dipa Energi
  99. Goodyear Tire Indonesia Tbk.
  100. Grup APP
  101. Grup Blue Bird
  102. Grup Harisma
  103. Grup Ristra
  104. Grup Tritama
  105. GS / Incoe Astra
  106. Gunung Garuda
  107. Hartono Istana Technology
  108. Henkel Indonesia
  109. HM Sampoerna Tbk.
  110. IDS Manufacturing Indonesia
  111. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.
  112. Indoalumunium Intikarsa Industri
  113. Indofarma Tbk.
  114. Indofood Sukses Makmur Tbk.
  115. Indomobil Suzuki International
  116. Indonusa Computer System
  117. Innovasi Sarana Grafindo
  118. International Coating
  119. Inti Keramik Alamasri Industri Tbk.
  120. Intraco Penta Tbk.
  121. Jakarta International Container Terminal
  122. Japfa Comfeed Ind.
  123. Jawamanis Rafinasi
  124. Jembo Cable Company Tbk.
  125. KAO Indonesia
  126. Kalbe Farma Tbk.
  127. Karya Prajona Nelayan Group
  128. Kimia Farma Tbk.
  129. Kokoh Inti Arebama
  130. Krakatau Steel
  131. Lautan Luas Tbk.
  132. Lipposhop dot com
  133. Lotus Indah Textile Industries
  134. Maitland Smith
  135. Mandala Medika Utama
  136. Mandala Multifinance Tbk.
  137. Matahari Putra Prima Tbk.
  138. Matsushita Lighting
  139. Matsushita Semiconductor
  140. Mayora Indah Tbk.
  141. Mecoindo Schlumberger
  142. Medco Energi Internasional Tbk.
  143. Medco Holdings
  144. Meiji Indonesia
  145. Mekar Armada Jaya
  146. Mensa Bina Sukses
  147. Merpati Airlines
  148. Metrodata Electronics Tbk.
  149. Millenium Pharmacon International Tbk.
  150. Mitra Global Telekom. Ind.
  151. Mulia Industrindo Tbk.
  152. Multisaka Mitra
  153. National Panasonic Gobel
  154. Natra Raya
  155. Newmont Pasifik Nusantara
  156. Nokia Indonesia
  157. Novartis Biochemie
  158. Nutrifood Indonesia
  159. Otsuka Indonesia
  160. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
  161. PAL Indonesia
  162. Pamapersada Nusantara
  163. Panen Lestari (SOGO)
  164. Panggung Electric Corporation
  165. Pantja Motor
  166. Parit Padang
  167. Pelangi Cimandiri Textile
  168. Pelita Air Service
  169. Perfetti Van Melle
  170. Permodalan Nasional Madani
  171. Pertamina
  172. Petrokimia Gresik
  173. Phapros
  174. Pindo Deli
  175. PLN
  176. PP London Sumatera Tbk.
  177. Pramindo Ikat Nusantara
  178. Prima Alloy Steel Universal Tbk.
  179. Prima Hexal
  180. Procter & Gamble Indonesia
  181. Pulogadung Pawitra Laksana
  182. Pupuk Kujang
  183. Pupuk Sriwidjaya
  184. Rajawali Nusantara Indonesia
  185. Rodamas
  186. Royal Doulton
  187. Sandimas Reksakeramika
  188. Sara Lee Indonesia
  189. Sarana Prima Telemindo
  190. Sari Husada Tbk.
  191. Saritama Food Processing
  192. Satelit Palapa Indonesia
  193. Sayap Mas Utama
  194. Sellular Shop
  195. Semen Bosowa
  196. Semen Gresik Tbk.
  197. Semen Padang
  198. Sentra Indologis Utama
  199. Serasi Autoraya
  200. Sharp Yasonta Indonesia
  201. PT Sibayakindo
  202. Siemens Indonesia
  203. Sierad Produce Tbk.
  204. Sinar Meadow Intl Indonesia
  205. Sinar Niaga Sejahtera
  206. Skypak International
  207. Smak Snak
  208. Smart Tbk.
  209. SOHO Industri Pharmasi
  210. Spindo
  211. Star Motors Indonesia
  212. Sumi Rubber Indonesia
  213. Superior Coach
  214. Surya Hidup Satwa
  215. Surya Toto Indonesia Tbk.
  216. Swaharma Duta Data
  217. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.
  218. TEAC Electronic Ind.
  219. Telekom Indo Primabhakti
  220. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
  221. Telekomunikasi Selular
  222. Tempo Scan Pacific Tbk.
  223. Tempo Trading
  224. Tempuran Emas Tbk.
  225. Textron Fastening Systems
  226. Thiess Contractors Indonesia
  227. Thomson Indonesia
  228. Tigaraksa Satria Tbk.
  229. Timah Tbk.
  230. PT Tirta Investama
  231. Topjaya Antariksa Elektronics
  232. Topjaya Sarana Utama
  233. Total E&P
  234. Toyota Astra Motor
  235. Trakindo Utama
  236. Trans Pacific Petrochem
  237. Tri Dharma Wisesa
  238. Tri Polyta Indonesia
  239. Trikomsel Multimedia
  240. Trisula Corporation
  241. Tugu Pratama Indonesia
  242. Tunas Financindo Sarana
  243. Tunggal Idaman Abdi
  244. Tyco Electronics (PT Dulmison Indonesia)
  245. Ultrajaya Milk & Trading Tbk.
  246. Unilever Indonesia Tbk.
  247. Unindo
  248. United Tractor Tbk.
  249. Van Melle Indonesia
  250. Video Display Gas Ind.
  251. WOM Tbk.
  252. Westside Agritama
  253. Wiraswasta Gemilang Indonesia
  254. YPF Maxus
  255. Zyrexindo Mandiri Buana

source : http://insidewinme.blogspot.com

Jumat, 15 Januari 2010

Integrasi dan Sinkronisasi Kompleksitas Sistem Informasi di Indonesia




Oleh : Niswah Muliati



Masyarakat sebagai stake holder utama sebuah negara, merupakan komponen terbesar dan terkuat sumber dayanya bahkan melebihi kapasitas pemegang pemerintahan sekalipun. “Suara rakyat adalah suara Tuhan”, dan Indonesia masih menganut paham demokrasi, “dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat”. Sehingga jelas bahwa sistem yang dianut oleh Indonesia itu citizen oriented. Semua kebijakan, semua aturan, semua fasilitas publik haruslah berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia pun mulai memasuki era Sistem Informasi. Bermunculan-lah istilah-istilah Sistem Informasi Kependudukan (SIMDUK), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRUS), maupun e-government, dan lain sebagainya. Entah sebagian masyarakat mengenalnya atau tidak, yang jelas perlahan sistem itu mulai dibangun dan diaplikasikan.
Nilai investasi yang dikeluarkan pemerintah Indonesia hingga saat ini untuk membiayai proyek sistem informasi bukanlah nominal yang sedikit, namun sama sekali efektifitasnya belum dirasakan oleh masyarakat. Betapa tidak efektifnya sistem itu ketika musim pemilu tiba. Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang semrawutan dan kerap terjadi penggadaan merupakan salah satu fakta empiris kacaunya database kependudukan. Selain itu, jumlah pertumbuhan dan angka pasti jumlah penduduk Indonesia sangat sulit dijangkau validitasnya. Ketika dihadapkan pada pertanyaan berapa jumlah calon tenaga kerja dan berapa lapangan kerja yang tersedia, - yang akan menunjukkan tinggi rendahnya angka pengangguran – maka dapatkah Departemen Tenaga Kerja memperlihatkan data yang update? Memasuki ranah pelayanan kesehatan, lagi-lagi rakyat kecil dengan ekonomi lemah harus menerima kenyataan pahit dengan mahalnya biaya pelayanan kesehatan karena mereka tidak terdaftar sebagai kelompok yang berhak dan seharusnya memperoleh pelayanan gratis dari pemerintah. Bukankah fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara?

Apa yang salah dan apa yang harus diperbaiki???
Fakta-fakta yang telah dikemukakan tersebut menunjukkan bahwa negara Indonesia masih kacau dalam hal database kependudukan yang seharusnya dapat teratasi dengan Sistem Informasi. Mengapa sistem informasi? Karena hanya dengan sistem informasi yang baik akan meng-cover semua data kewarganegaraan, sehingga data yang utuh dan seragam dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang pelayanan. Suatu sistem informasi dapat memudahkan berbagai hal dan dapat menghemat anggaran pengeluaran pemerintah pertahunnya. Sistem Informasi yang akurat dan terpercaya akan meminimalisir resiko kesenjangan sosial masyarakat serta keadilan dalam layanan dan pemanfaatan fasilitas umum dan fasilitas sosial dapat terwujud.

Syarat suatu sistem informasi yang bagus???
Sistem Informasi yang handal tidak terlepas dari semua komponen yang handal pula. Tidak hanya sekedar software dan hardware yang dibangun dengan konsep yang begitu sempurna, namun juga tak kalah penting adalah brainware dan user yang akan mengoperasionalisasikan sistem tersebut. Mungkin selama ini ketidakefektifan yang terjadi di Indonesia, dominan disebabkan oleh sumber daya manusia (user) yang kurang handal serta regulasi yang belum sempurna. Suatu sistem pun harus dibangun dengan user oriented, yang artinya adalah sebuah sistem tidak akan efektif jika hanya dilihat dari kecanggihannya namun user merasa kebingungan untuk menggunakannya sehingga suatu sistem informasi yang baik haruslah berorintasi pada kemampuan pengguna. Satu hal yang perlu di tekankan bahwa sistem informasi yang diadopsi dari luar negeri tidak selamanya dapat teradaptasi dengan sempurna karena pembangunan sustu sistem di luar negeri menerapkan standar kompetensi masyarakat mereka yang sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan standar kompetensi user di Indonesia.

Gambaran kondisi ketika suatu sistem informasi is running well (berjalan ideal)
Sejak seorang manusia lahir hingga kejadian wafatnya, dapat ter-record dalam sebuah sistem informasi kependudukan. Pihak rumah sakit tempat sang ibu melahirkan dapat langsung menginput data kelahiran per anak per hari dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRUS), dan kemudian data itu akan ter-automatisasi masuk ke catatan sipil atau Badan Pusat Statistik untuk menambah data jumlah penduduk. Apabila seorang ibu tidak melahirkan di rumah sakit, ia tetap akan berurusan dengan kantor yang mengurus akta kelahiran bukan? Sehigga database akan diinput langsung disana. Maka setiap anak yang lahir langsung memiliki Nomor Induk Kependudukan, dan efeknya adalah data jumlah penduduk Indonesia akan ter-update setiap hari. Data setiap penduduk suatu daerah pun harus ada dalam database kependudukan. Data jumlah anak, jumlah tanggungan, jumlah penghasilan, kondisi perekonomian, serta domisili tetap dan temporer juga harus di-update. Semua data-data yang lengkap dan akurat akan sangat berimbas pada efektifnya pelayanan sosial. Seorang kepala keluarga dari kondisi ekonomi kurang mampu tidak akan batal berobat ke rumah sakit hanya karena tidak mendapatkan ASKESKIN atau JAMKESDA, tetapi database yang telah automatic sharing dapat menunjukkan pada pihak rumah sakit bahwa pasien tersebut benar berada pada tingkat/level masyarakat ekonomi lemah.
Pun demikian ketika seorang anak akan masuk ke sebuah institusi perguruan tinggi. Data base yang lengkap mengenai kondisi ekonomi keluarganya tidak akan mempersulit keluarnya kebijakan nominal pembayaran SPP persemester mahasiswa tersebut, karena pihak perguruan tinggi dapat meminta data pada sistem informasi kependudukan di daerah asal mahasiswa dan tentu semua sistem online sharing.

Maka apa solusi dan kesimpulannya??
Demikian kompleks permasalahan sistem informasi di Indonesia, dan demikian berkepanjangannya masalah-masalah sosial tak berkesudahan, cukup membuat jenuh masyarakat kecil dan merekapun semakin merasa termarginalkan. Kehadiran sistem informasi diharapkan semakin hari semakin meminimalisir kondisi tersebut. Namun sistem informasi yang bagaimana yang bisa benar-benar handal? Jawabnya ialah sistem informasi yang terintegrasi dan tersinkronisasi. Keseluruhan sistem informasi yang dibangun haruslah terintegrasi dan tersinkronisasi dengan baik, antara lain Sistem Informasi Kependudukan, Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit, e-government, dan lain sebagainya. Konkritnya adalah: data harus seragam karena berasal dari satu database yang sama, data harus online sharing antara instansi yang berkepentingan, data harus up-date dan akurat serta data benar-benar berfungsi sebagai data yang dapat diambil dan dimanfaatkan sewaktu-waktu. Dengan kondisi demikian maka ketertiban pelayanan dan keakuratan informasi bukan lagi menjadi momok yang selalu menganggu optimalnya layanan kepada setiap masyarakat.

Rabu, 06 Januari 2010

Beasiswa Program ASIA Fellows Awards 2010





Program ASIA Fellows Awards menawarkan kesempatan kepada cendekiawan muda dan madya serta para pakar, untuk belajar dan mengadakan penelitian di salah satu negara Asia yang berpartisipasi dalam program ini, untuk jangka waktu antara 6 sampai 9 bulan

Program ASIA Fellows Awards didanai oleh The Ford Foudation 
dan dikelola oleh Asian Scholarship Foundation Under the Royal Patronage of H.R.H. Princess Maha Chakri Sirindhorn (ASF) yang berlokasi di Bangkok, Thailand, dengan bantuan beberapa rekanannya di Beijing, Jakarta, Hanoi, Manila dan NewDelhi.  
ASF bertujuan untuk meningkatkan kesadaran menyeluruh akan sumber daya para cendekiawan di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Republik Rakyat Cina. 
ASF diharapkan akan membangun jaringan kerja multilateral para pakar Asia di Asia; yang akan membantu pembangunan Ilmu Asia dalam komunitas bidang studi yang telah ada. 


 
Tunjangan yang didapat:
Biaya seleksi (transportasi dan akomodasi) untuk wawancara di Bangkok.
Biaya perjalanan ke negara yang dituju, biaya hidup, biaya transportasi lokal, asuransi kecelakaan dan kesehatan (secara terbatas), biaya belajar (kursus) bahasa asing, biaya penelitian, biaya angkut (kelebihan) bagasi, dll.





Minggu, 03 Januari 2010

Beasiswa Dikti 2010


Lagi nyari2 beasiswa S2 Ekonomi Syariah tahun 2010, eh tak sengaja nemu link ini,
ndak apa-apa lah di share buat adek2
tuk 20.000 calon mahasiswa S1 angk.2010..




selamat bersekolah

selamat berpendidikan

untuk masa depan yang lebih baik

"karena ilmu adalah investasi dunia akhirat"
(NM, 2010)

[Virtual XBook] Membaca Buku Online Tanpa Batasan Ruang dan Waktu



Nemu link ini tanpa sengaja, hmmmm ternyata asyik juga,
membaca e-magazine serasa memegang tabloidnya....
gratis lagi... ^_^v

[Virtual XBook] Membaca Buku Online Tanpa Batasan Ruang dan Waktu : Preview - SHARING Edisi 32 Agustus 2009

^Analisis Data Menggunakan Partial Least Square (PLS)^ [Part 1]

Partial Least Square (PLS) menurut Wold merupakan metode analisis yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. PLS sebagai teknik analisis data dengan software SmartPLS versi 2.0.M3 yang dapat di-download dari http://www.smartpls.de, karena metode PLS mempunyai keunggulan tersendiri diantaranya: data tidak harus berdistribusi normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak harus besar. Walaupun PLS digunakan untuk menkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan indikator formatif dan hal ini tidak mungkin dijalankan dalam Structural Equation Model (SEM) karena akan terjadi unidentified model. PLS mempunyai dua model indikator dalam penggambarannya, yaitu:

a. Model Indikator Refleksif
Model Indikator Refleksif sering disebut juga principal factor model dimana covariance pengukuran indikator dipengaruhi oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi dari konstruk laten. Pada Model Refleksif konstruk unidimensional digambarkan dengan bentuk elips dengan
beberapa anak panah dari konstruk ke indikator, model ini menghipotesiskan bahwa perubahan pada konstruk laten akan mempengaruhi perubahan pada indikator. Model Indikator Refleksif harus memiliki internal konsistensi oleh karena semua ukuran indikator diasumsikan semuanya valid indikator yang mengukur suatu konstruk, sehingga dua ukuran indikator yang sama reliabilitasnya dapat saling dipertukarkan. Walaupun reliabilitas (cronbach alpha) suatu konstruk akan rendah jika hanya ada sedikit indikator, tetapi validitas konstruk tidak akan berubah jika satu indikator dihilangkan.

b. Model Indikator Formatif
Model Formatif tidak mengasumsikan bahwa indikator dipengaruhi oleh konstruk tetapi mengasumsikan semua i
ndikator mempengaruhi single konstruk. Arah hubungan kausalitas mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator sebagai grup secara bersama-sama menentukan konsep atau makna empiris dari konstruk laten. Oleh karena diasumsikan bahwa indikator mempengaruhi konstruk laten maka ada kemungkinan antar indikator saling berkorelasi, tetapi model formatif tidak mengasumsikan perlunya korelasi antar indikator atau secara konsisten bahwa model formatif berasumsi tidak adanya hubungan korelasi antar indikator, karenanya ukuran internal konsistensi reliabilitas (cronbach alpha) tidak diperlukan untuk menguji reliabilitas konstruk formatif. Kausalitas hubungan antar indikator tidak menjadi rendah nilai validitasnya hanya karena memiliki internal konsistensi yang rendah (cronbach alpha), untuk menilai validitas konstruk perlu dilihat variabel lain yang mempengaruhi konstruk laten. Jadi untuk menguji validitas dari konstruk laten, peneliti harus menekankan pada nomological dan atau criterion-related validity. Implikasi lain dari Model Formatif adalah dengan menghilangkan satu indikator dapat menghilangkan bagian yang unik dari konstruk laten dan merubah makna dari konstruk.


Langkah – langkah (standar) Analisis Data dengan PLS
Analisis data dan pemodelan persamaan struktural den
gan menggunakan software PLS, adalah sebagai berikut:
  1. Merancang Model Struktural (Inner Model)
Inner Model atau Model Struktural menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

2. Merancang Model Pengukuran (Outer Model)

Outer Model atau Model Pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan Model Pengukuran menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten, apakah refleksif atau formatif, berdasarkan definisi operasional variabel.




3. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan
a. Model persamaan dasar dari Inner Model dapat ditulis sebagai berikut:
Ŋ = β0 + βŋ + Гξ + ζ

Ŋj = Σi βji ŋi + Σi үjb ξb + ζj

b. Model persamaan dasar Outer Model dapat ditulis sebagai berikut:

X = Λx ξ + εx Y = Λy ŋ + εy

4. Estimasi : Weight, Koefisien Jalur, dan Loading
Metode pendugaan parameter (estimasi) di dalam PLS adalah metode kuadrat terkecil (least square methods). Proses perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika telah tercapai kondisi kenvergen. Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu:

  • Weight estimate yang digunakan untuk menghitung data variabel laten.
  • Path estimate yang menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.
  • Means dan parameter lokasi (nilai konstanta regresi, intersep) untuk indikator dan variabel laten.

5. Evaluasi Goodness of Fit

Goodness of Fit Model diukur menggunakan R2 variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi. Q2 predictive relevance untuk model struktural mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya.
Q2 = 1 – ( 1 - R12 ) ( 1 – R22 ) … (1 – Rp2)


Besaran memiliki nilai dengan rentang 0 <>2 pada analisis jalur (path analysis).

6. Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)
Pengujian Hipotesis (β, ү, dan λ) dilakukan dengan metode resampling Bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser & Stone. Statistik uji yang digunakan adalah statistik t atau uji t. Penerapan metode resampling, memungkinkan berlakunya data terdistribusi bebas (distribution free) tidak memerlukan asumsi distribusi normal, serta tidak memerlukan sampel yang besar (direkomendasikan sampel minimum 30). Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana diperoleh p-value <>

Jumat, 01 Januari 2010

My Thesis Reference

.. Berikut merupakan sebagian dari referensi (Daftar Pustaka) dari Thesis saya, yang berjudul



"PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS,

PERCEIVED EASE OF USE,

ATTITUDE TOWARD USING DAN BEHAVIOR INTENTION TO USE

TERHADAP ACTUAL SYSTEM USE

DALAM IMPLEMENTASI TEKNOLOGI

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) SYSTEM"



jika rekan2 butuh referensi atau jurnal terkait, dapat sy berikan by email (@_@) ..

Amoako–Gyampah, Kwasi and Salam A.F. 2003. An Extension of the Technology Acceptance Model in an ERP Implementation Environment. Information & Management Journal 41, pp 731–745.

Antoni, Yoyok, 2000. Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Kerja Manajer Menengah (Studi Pada Perusahaan Perbankan / Jasa Keuangan dan Consumer Goods yang Terdaftar di BEJ). Master Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya. Malang.

Asna. 2001. Pengaruh Sikap Terhadap Minat Berperilaku serta Perilaku Individu (Studi pada Nasabah Tahapan BCA Kantor Cabang Pembantu Sudirman, Malang). Master Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya. Malang.

Calisir, Fethi et all. 2009. Predicting the Behavioral Intention to Use Enterprise Resource Planning Systems, An Exploratory Extension of the Technology Acceptance Model. Management Research News. Emerald Group Publishing Limited. Vol. 32 No. 7. pp. 597-613.

Carton, Fergal and Frederic Adam. 2005. Understanding the Impact of Enterprise Systems on Management Decision Making: An Agenda for Future Research. Electronic Journal of Information Systems Evaluation Volume 8 Issue 2 pp 99-106.

Davis, B. Gordon. 1999. Manaement Information Systems: Conceptual Foundations, Stucture, and Development. Part Two. McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo. Bob Widyahartono (penterjemah) 1984. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen, Struktur dan Pengembangannya. Edisi Kedua. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Dermawan, Rizky. 2006. Pengambilan Keputusan. Alfabeta. Bandung.

Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning) – Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Informatika Bandung. Bandung.

Dina. 2008. DSS (Decision Support System). http://dina-06121084.blogspot.com/2008_10_01_archive.html. Diakses: 22 Desember 2009

Ellitan, Lena dan Lina Anatan. 2007. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Praktis. Alfabeta. Bandung

Etezady, Nooredin. 2008. The Impact of ERP Investments on Organizational Performance. Doctoral Dissertation. Graduate School of Computer and Information Sciences Nova Southeastern University.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang.

----------------------. 2008. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square. Edisi 2. Badan Penerbit Universtas Diponegoro. Semarang.

Hatzithomas, Leonidas, et all. 2007. Quality And Effectiveness Of Enterprise Resource Planning – Customer Relationship Management Systems: Implications For Information Systems Marketing Strategic. The Journal of Applied Business Research – Third Quarter 2007 Volume 23, Number 3.

Husein, Muhammad Fakhri dan Wibowo. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Revisi. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta.

Ifinedo, Princely and Nazmun Nahar. 2006. Quality, Impact and Success of ERP Systems: A Study Involving Some Firms in the Nordic-Baltic Region. Journal of Information Technology Impact Vol. 6, No. 1, pp 19-46.

Jabri and Hadab. 2008. End User Adoption of ERP Systems : Investigation of four Beliefs. Journal from King Fahd University of Petroleum & Minerals, College of Industrial Management. Department of Accounting and MIS. Saudi Arabia.

Jahangir, Nadim and Noorjahan Begum. 2007. The Role Of Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Security And Privacy, And Customer Attitude To Engender Customer Adaptation In The Context Of Electronic Banking. African Journal of Business Management Vol.2 (1), pp. 032-040.

Jogiyanto, HM. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

-----------------. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Kamhawi, Emad M. 2008. System Characteristics, Perceived Benefits, Individual Differences and Use Intentions : a Survey of Decision Support Tools of ERP Systems. Information Resource Management Journal, 21(4), pp 66-83.

Kerlinger, Fred N. 1990. Foundations of Behavioral Research. Third Edition by Holt, Rinehart and Winston Inc. Landung R. Simatupang (penterjemah). 1986. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Edisi Ketiga. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.


Kioskea. 2008. Introduction to the Groupware Concept. http://en.kioskea.net/contents/entreprise/groupware.php3. Diakses: 22 Desember 2009


Kositanurit, Boontaree, et all. 2006. An exploration of factors that impact individual performance in an ERP environment: an analysis using multiple analytical techniques. European Journal of Information Systems 15, pp 556–568.

Laudon, Kenneth C and Jane P.Laudon. 2004. Management Information Systems, Managing the Digital Firm, Eight Edition. Pearson Education, Inc. Erwin Phillipus (penterjemah) 2005. Sistem Informasi Manajemen, Mengelola Perusahaan Digital. Edisi Delapan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Lee, Younghwa, et all. 2003. The Technology Acceptance Model: Past, Present, And Future. Communications of the Association for Information Systems (Volume 12, Article 50) pp 752-780.

Malhotra, Yogesh and Dennis F. Galletta. 1999. Extending the Technology Acceptance Model to Account for Social Influence: Theoretical Bases and Empirical Validation. Proceedings of the 32nd Hawaii International Conference on System Sciences.

Masbow. 2009. Apa itu Persepsi?. All About Psychology. http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html. Diakses: 12 November 2009

McLeod, Raymond Jr. and George P. Schell. 2007. Management Information System. Ninth Edition. Pearson Prentice Hall, Inc. Heri Yulianto (penterjemah) 2007. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Kesembilan. PT Indeks. Jakarta

Mohammad, A. BS. 2008. PT. Bumi Serpong Damai (BSD) City Pakai ERP SAP. http://www.swa.co.id/primer/swadigital/manajementi/details.php?cid=1&id=7855. Diakses: 19 Desember 2009.

Nah, Fiona Fui-Hoon, Xin Tan, et all. 2004. An Empirical Investigation on End-Users’ Acceptance of Enterprise Systems. Information Resources Management Journal, 17(3), pp 32-53.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nelvia, Desi dan Rudy M. Harahap. 2009. Studi atas Prilaku Pengguna Layanan Wide Area Network (WAN) BPKP. Internetworking Indonesia Journal. Vo.1/No.1, hal. 25-28.

Nurhasanah, Andi. 2004. Sikap dan Perilaku serta Pengaruhnya Terhadap Penerapan Sistem. Master Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya. Malang.

O’Brien, James A. 1993. Management Information Systems: a Managerial End-User Perspective. Richard D. Irwin, Inc. Boston.

Olson, David L. 2004. Managerial Issues of Enterprise Resource Planning Systems. International Edition. McGraw-Hill. New York.

Park, Sung et all. 2006. Acceptance Of Computer Technology:Understanding The User And The Organizational Characteristics. PROCEEDINGS Of The HUMAN FACTORS AND ERGONOMICS SOCIETY 50th ANNUAL MEETING. Georgia Institute Of Technology.

Rahmat, Jalaluddin. 1999. Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Jakarta.

Ramayah T and May-Chiun Lo. 2007. Impact Of Shared Beliefs On ‘‘Perceived Usefulness’’ And ‘‘Ease Of Use’’ In The Implementation Of An Enterprise Resource Planning System. Management Research News Vol. 30 No. 6 pp. 420-431.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Seyrek, Ybrahim Halil and Mehmet Aytekyn. 2008. Features Of Enterprise Resource Planning Systems That Can Help Decision Making: The Users Perspective. Journal of Global Strategic Management. Gaziantep University, Turkey

Siagian, Sondang P. 1990. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan. CV Haji Masagung. Jakarta.

Sidharta, Lani. 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis. PT Alex Media Komputindo. Jakarta.

Singarimbun dan Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Pustaka LP3ES. Jakarta.

Subakti, Irfan. 2002. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System). Fakultas Teknologi Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Bumi Aksara. Jakarta.

Syarip, Dodi Irawan dan Dana Indra Sensue. 2007. Kajian Penerimaan Teknologi Internet pada Organisasi Pemerintah Berdasarkan Konsep Technology Acceptance Model (TAM) : Studi Kasus Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama R.I. Jurnal Sistem Informasi MTI UI Vol.3 No.1 hal.1-11

Tampubolon, Manahan P. 2004. Perilaku Keorganisasian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Tarigan, Zeplin Jiwa Husada. 2009. Pengaruh Key User, Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Implementasi Teknologi Enterprise Resources Planning. Proposal Disertasi. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Taylor, Shirley and Peter A.Todd. 1995. Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Institute for Operation Research and the Management Sciences. Information Systems Research Journal 6 : 2 pp.144-176

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi, Ilmu Administrasi Negara, Pembangunan, dan Niaga. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Utaminingsih, Alifiulahtin. 1998. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan pengguna untuk mendukung implementasi sistem informasi berbasis komputer. Master Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya.

Uziek .2009. Enterprise Resource Planning (ERP). http://uziek.blogspot.com/2009/07/erp.html. Diakses: 22 Desember 2009

Wang, Wen Hung and Yi Jyun Liu. 2009. Attitude, Behavioral Intention and Usage: An Empirical Study of Taiwan Railway’s Internet Ticketing System. http://www.swdsi.org/swdsi2009/Papers/9C04.pdf. Diakses: 1 November 2009.

Whitten, Jeffery L, Lonnie D.Bentley, et all. 2004. Systems Analysis and Design Methods. Original English edition copyright 2004 by The McGraw-Hill Companies, Inc. Tim Penerjemah ANDI. Metode Desain dan Analisis Sistem. Edisi Enam. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Wibowo, Arief. 2008. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Makalah - Makalah Sistem Informasi. Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2008. Informatika. Bandung

Widhiarso, 2004. Evaluasi Faktor Dalam Big Five : Pendekatan Analisis Faktor Konfrmatori. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/analisis_faktor_konfirmatori_big_five.pdf. Diakses : 6 Desember 2009.

Wijaya, Santo F dan Suparto Darudiato. 2009. ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Wiyono, Adrianto Sugiarto, dkk. 2009. Aspek Psikologis pada Implementasi Sistem Teknologi Informasi.

http://rianadrianto.files.wordpress.com/2008/06/psikologi-proyek-si.pdf. Diakses:16 September 2009.

Yingjie, Jiang. 2005. Critical Success Factors in ERP Implementation in Finland. Master Thesis. The Swedish School of Economics and Business Administration.

Yusoff, Yusliza Mohd, et all. 2009. Individual Differences, Perceived Ease Of Use, And Perceived Usefulness In The E-Library Usage. Computer and Information Science. Vol.2 No.1.

Zuhri, Amiruddin. 2002. Pengaruh Kemampuan Pemakai Akhir dan Penerimaan Sistem Informasi yang Berbasis Komputer terhadap Kepuasan Pemakai Akhir. Master Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya. Malang.

http://insidewinme.blogspot.com/2008/02/perusahaan-menggunakan-erp-system.html. Diakses: 02 Agustus 2009.

http://proquest.umi.com/pqdweb/?cfc=1. Diakses : 02 September 2009

http://www.bosowa.co.id/. Diakses: 05 Agustus 2009.

http://www.erpweaver.com/index.php. Diakses: 19 Desember 2009

http://www.microsoft.com/casestudies/Case_Study_Detail.aspx?CaseStudyID=4000005010. Diakses: 10 Juli 2009

http://www.sap.com/index.epx. Diakses: 19 Desember 2009

http://www.smartpls.de. Diakses: 01 November 2009.



[skali lagi] .. .. jika rekan2 butuh referensi atau jurnal terkait, dapat sy berikan by email (@_@) ..